pada 26 Jan 2017, 15:30 WIB
Program yang dihadirkan di PayTren TV, lanjut Hari, merupakan perpaduan antaraentertainment, business education, dan news, yang dikemas dengan konsep majalah.
"Penyampaiannya dibuat menarik, dengan materi dan bahasa yang bisa dengan mudah dicerna oleh masyarakat, namun tetap informatif dan up-to-date bagi pelaku usaha," ujarnya.
Ia mengaku optimisti keunikan konsep yang diusung PayTren TV bisa menjadi daya tarik kuat bagi penonton. Ia meyakini stasiun televisi milik Ustad Yusuf Mansur tersebut dapat bersaing di tengah sekian banyak stasiun televisi nasional yang sudah hadir.
Apalagi, PayTren TV memiliki captive audiencedari 900 ribu mitra terdaftar PayTren yang tersebar di 23 negara. Dari jumlah tersebut, 800 ribu diantaranya berada di Indonesia dan 500 ribu diantaranya tergolong aktif.
"Walaupun sasaran pasarnya adalah nasional, tapi karena terdaftar di satelit Telkom I, cakupan siaran kami internasional. Jangkauannya mencakup Asia Tenggara," tuturnya.
Marketing Manager B2C PayTren, Arie Tenjala mengatakan siaran stasiun televisi tersebut bisa diakses melalui Satelit Telkom 1 frekuensi 3915 polarity H Simbol rate 1650.
Selain itu, bisa juga secara streaming internet dengan mendownload aplikasi di Google Playstore, yakni Ustream.
"Pilihan channel ini akan terus bertambah, program acara akan lebih variatif dan berfokus pada membangun komunitas entrepreneur sesuai rencana perusahaan dapat menyebarkan trend positif PayTren pada Masyarakat Indonesia serta mancanegara," katanya.